Lembaga blog of tasiah komputer @life skill education I pendidikan komputer I Blog yang berisi Informasi Pendidikan # Ayo Kursus

KLIPING VOLI SEAGAMES XXVI


Tim Voli Putri Raih Perunggu

4.jpgTEMPO.CO, Palembang – Tim voli indoor putri Indonesia berhasil menyumbangkan medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1. Pertandingan berlansung di venue Volley Indoor Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Ahad 20 Nopember 2011.

Raihan ini sama dengan hasil yang dicapai Indonesia pada SEA Games dua tahun lalu di Laos. Awalnya, kontingen Garuda menargetkan minimal memperoleh perak pada ajang kali ini. “Anak-anak terbebani untuk menang sehingga tadi tidak bermain lepas,” kata Victor Layan, salah satu pengurus tim voli putri.
Pada set pertama tim Garuda memenangkan pertandingan dengan poin 25-19.  Keadaan berbalik pada set kedua dengan Myanmar memenangkan set dengan poin 25-17. Saat itu, tim Myanmar berhasil memblok sejumlah smash dari Maya Puspita dan kawan-kawan.  Namun, dengan berkat dukungan dukungan penonton yang memadati Palembang Sport and Convention Center, pemain Indonesia perlahan-lahan mampu menemukan irama permainannya pada set ketiga dan keempat.

Pada dua set terakhir, Indonesia selalu unggul dalam pengumpulan angka. Ini karena tim Garuda kembali bermain lugas sehingga memenangkan pertandingan 25-16 dan 25-13 dan berhak meraih medali perunggu. Menurut Victor, penampilan tim putri Indonesia sudah cukup baik namun masih sering membuat kesalahan sendiri. “Mungkin karena ada 5000 penonton yang ingin mereka menang,” kata dia.
Sementara itu, pertandingan perebutan medali emas bola voli putri masih berlangsung yaitu antara Thailand melawan Vietnam.



 


Emas voli putri untuk Thailand

Minggu, 20 November 2011 16:02 WIB | 1173 Views

http://img.antaranews.com/new/2011/05/small/20110519100709bola-voli.gif
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putri Thailand memastikan meraih medali emas setelah mengalahkan tim Vietnam pada final cabang bola voli putri SEA Games di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Minggu sore.

Vietnam yang lebih dulu memenangi set pertama, tampil kurang bagus pada set kedua sehingga kedua tim berbagi poin 1-1.

Seolah sudah menyelami kelemahan lawan, tim Thailand terus bangkit dan kembali memenangi set ketiga dan ditutup dengan kemenangan set keempat 25-14.

Dengan kemenangan 3-1, Thailand merebut emas, sementara Vietnam harus puas dengan medali perak.

Pada pertandingan sebelumnya yang memperebutkan tempat ketiga, Indonesia berhasil mengkandaskan Myanmar dengan skor akhir juga 3-1.

Berkat hasil itu, tim bola voli putri Indonesia berhasil mengantongi medali perunggu.










Tim voli putri Indonesia kandaskan Myanmar

Minggu, 20 November 2011 13:51 WIB | 2255 Views
http://img.antaranews.com/new/2011/11/small/20111120GagalkeFinal191111.jpg

Atlet Bola Voli Indonesia, Maya (kanan), menahan serangan atlet Bola Voli Thailand, saat pertandingan semi final Bola Voli Putri antara Indonesia melawan Thailand di Gelora PSCC Palembang, Sumsel, Sabtu (19/11). Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 0-3. (FOTO ANTARA/Eric Ireng/11)
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putri Indonesia berhasil mengkandaskan haparan Myanmar untuk meraih medali perunggu dalam pertandingan cabang bola voli putri SEA Games 2011, Minggu.

Tim putri Indonesia memenangkan perebutan medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor akhir 3-1.

Pada dua set pertama, Indonesia dan Myanmar masih sama kuat 1-1 sebelum akhirnya Indonesia memenangkan set ketiga 25-16 dan set keempat 25-13.

Indonesia memimpin lebih dulu pada set pertama dan kalah pada set kedua ketika putri-putri Merah Putih banyak melakukan kesalahan sehingga harus berjibaku menyelamatkan bola.

Baru pada set ketiga dan keempat Indonesia bangkit dan memenangkan dua set terakhir.

Dalam pertandingan berikutnya hari ini akan berhadapan tim putri Thailand melawan Vietnam untuk memperebutkan medali emas dan perak.



Tim Voli Putri Indonesia Kandas
Olahraga / Sabtu, 19 November 2011 16:47 WIB

http://www.metrotvnews.com/image.php?image=bank_images/actual/72479.jpgMetrotvnews.com, Palembang: Tim bola voli putri Indonesia gagal ke final SEA Games XXVI setelah dikalahkan Thailand 0-3 (13-25, 16-25 dan 19-25) di Palembang Sport and Convention Center, Sabtu (19/11).  "Tim bola voli putri Thailand memang memiliki jam terbang yang lebih tinggi. Kualitas mereka juga lebih baik dari Indonesia. Mereka sudah berada di peringkat 10 besar dunia," kata Pelatih Bola Voli Putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.

Victor mengaku tidak terlalu puas dengan permainan yang ditunjukkan pemain putri Indonesia karena tidak mampu melakukan "passing" dengan baik. Pemain yang diturunkan saat menghadapi Thailand adalah pemain dengan postur yang lebih tinggi dibanding saat Indonesia bermain di tiga pertandingan penyisihan lainnya.
"Tujuannya adalah agar mereka bisa melakukan blok dengan lebih baik. Tetapi rupanya, passing yang mereka lakukan bisa dibilang lebih buruk dibandingpertandingan-pertandingan sebelumnya," katanya.

Pada set pertama, Thailand dengan mudah memenangi pertandingan hanya dalam waktu sekitar 17 menit. Pertandingan pada set kedua juga masih terlihat berat sebelah karena pemain Indonesia tidak mampu sekalipun menyamai perolehan angka dari tim lawan.
Meskipun sempat memberikan perlawanan pada pertengahan set kedua yang menghasilkan dua angka secara berturut-turut bagi tim Indonesia, namun hal tersebut tidak menjadikan Thailand gentar bahkan bisa dengan mudah mengumpulkan angka demi angka.

Memasuki set ketiga, pemain Indonesia berupaya untuk mengimbangi permainan lawan. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan kembali menyamakan kedudukan 15-15.


Setelah unggul satu angka 16-15, Indonesia kembali didikte Thailand yang terus mendulang angka dengan mudah hingga pertandingan berakhir. Atas hasil tersebut, Thailand akan bertemu Vietnam di babak final untuk memperebutkan medali emas. Sedang Indonesia bertemu Myanmar untuk memperebutkan perunggu. Pertandingan final akan digelar pada Ahad besok.


Sebelumnya di babak penyisihan, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam, sedang Indonesia mengalahkan Myanmar.(Ant/BEY)












Image

Warga antre dan berdesak-desakan guna menonton tim Voli Indonesia bertanding

PALEMBANG – “Kami belum pernah merasakan ramainya penonton seperti ini saat bertanding. Sumsel benar-benar luar biasa.” Ungkapan itu dilontarkan pelatih tim voli putri Indonesia Victor Laiyan.
Ya, ramainya antuasiasme penonton cabang olahraga bola voli di Palembang ini telah dirasakan secara langsung Victor Laiyan sepanjang mengikuti pertandingan, sejak babak penyisihan sampai ke final. “Walau pun Indonesia kalah dan hanya mendapatkan perunggu, mereka tetap setia memberikan support yang luar biasa,” kata Victor kepada SINDO,kemarin. Beberapa hari ini gedung Palembang Sport Convention Center (PSCC) memang menjadi lautan manusia.Pasalnya, gedung yang dipakai untuk venues cabang olahraga (cabor) Voli ini,tidak bisa menampung semua penggila voli yang ingin menyaksikan setiap pertandingan tim Indonesia.
Bahkan cabor Voli Indoor yang dipertandingkan di luar area Jakabaring Sport City (JSC) ini sama sekali tidak kehilangan magnetnya. Malah, animo masyarakat Palembang untuk berbondong-bondong menyaksikan permainan Andri Widiatmoko dan Indah Yani dkk,jauh lebih setia dibanding penonton pada cabor lain. Puncaknya terjadi tadi malam. Dimana digelar pertandingan partai perebutan medali emas,antara Tim Voli Putra Indonesia, menghadapi Tim Voli putra Thailand, tepat pukul 18.00 WIB.
Kapasitas kursi penonton yang disediakan sekitar 3000 kursi, tak mampu menampung penggila voli yang ada di Palembang. Meskipun di dalam gedung, jumlah penonton sudah over kapasitas tapi penonton yang berada di luar stadion tetap enggan meninggalkan gedung. Mereka rela menunggu petugas untuk membuka pintu masuk. Apalagi, sebagian besar cabor yang digelar di Jakabaring Sport City telah menyelesaikan semua agenda pertandingan. Hasilnya, semua atlet, ofisial dan panitia mengarah ke gedung PSCC.
Tidak hanya itu, kontingen lain pun turut menyaksikan partai juara bertahan SEA Games Laos 2009 lalu, menghadapi penantangnya dari negeri gajah putih. Untuk mencegah penonton yang ingin saling menyerebot menuju pintu masuk, yang saling berdesakan, petugas menyiapkan pagar khusus di depan pintu masuk VIP. Sedangkan untuk pintu yang berada di samping, khusus untuk penonton sudah ditutup panitia sejak pukul 14.00 WIB. General Manajer of Operation gedung PSCC Edison MS mengatakan, setiap pertandingan voli yang digelar selama SEA Games ini seluruh penonton tidak ditarik tiket masuk.
“Semua gratis kok. Tapi memang jumlah penontonnya tidak seperti yang kita bayangkan,” jelasnya kemarin. Menurut Edison, jika tim putra atau putri Indonesia main maka penonton yang datang ke gedung PSCC ini, datang tiga jam sebelum pertandingan.“ Ya kalau kita (Indonesia) mainnya jam 2 siang,maka mereka sudah dari jam 10 pagi mengantre. Tapi semua petugas telah siap mengantipasi,” sambungnya. Sementara,saat tim Voli putra bermain dan masih banyak penonton yang berada diluar gedung yang tak bisa masuk.


Voli Putra Indonesia Akui Keunggulan Thailand
Mohammad Resha Pratama - detiksport

http://images.detik.com/content/2011/11/21/1297/thailand-i.JPG

Palembang - Indonesia harus merelakan medali emasnya hilang ke tangan tim voli putra Thailand. Diakui memang 'Negeri Gajah Putih' bermain lebih baik dari mereka.

Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand.


Kini tentunya ada harapan Indonesia mampu mengulang prestasi tersebut, meskipun dalam lima bulan terakhir, 'Merah Putih' selalu kalah dari rivalnya itu.


Dan misi mempertahankan medali emas ketiga beruntun pun gagal, setelah pada partai final di GOR Sriwijaya, Minggu (20/11/2011) malam WIB, Indonesia kalah tiga set langsung, 23-25, 17-25 dan 19-25.

Kegagalan untuk Indonesia dan keberhasilan untuk Thailand yang mendominasi di cabang ini, baik putra maupun putri.
"Thailand lebih bagus dari kita. Harusnya kita ambil set pertama tapi gagal. Block dan penyerangan Thailand lebih rapih dari kita, Thailand memang lebih bagus dari kita," ujar asisten pelatih, Dadang Sudrajat, usai pertandingan.

"Pembinaan kita terlalu telat. Walaupun Thailand tim muda tapi mereka terbentuk dari 2007. Mereka jauh lebih solid. Kita baru terbentuk beberapa sebelum SEA Games," sambungnya.

Terakhir, Dadang menyoroti terlalu banyaknya kompetisi antarklub voli di Indonesia, yang membuat tim Indonesia kekurangan waktu untuk berlatih bersama jelang SEA Games ini.

"Kompetisi di dalam negeri menggangu persiapan tim, sehingga waktu berkumpul anak-anak belum cukup," tuntasnya.




 

 

 


Voli Indoor Putra Gagal Cetak Hattrick Emas

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/11/20/132768_ayip-rizal--andalan-tim-voli-indoor-putra-indonesia_300_225.jpgVIVAnews - Dominasi tim voli indoor putra Indonesia di SEA Games XXVI dipatahkan Thailand. Di babak final, Bagus Wahyu dan kawan-kawan dikalahkan Thailand 0-3 di Palembang Sports Convention Center, Minggu 20 November 2011.

Kekalahan dengan skor serupa juga dibukukan Indonesia di penyisihan grup. Thailand memang terlihat tampil lebih siap dan apik dibandingkan Indonesia.

Pertandingan ketat terjadi sejak awal set 1. Indonesia yang dimotori Ayip Rizal sempat unggul 5-2 sebelum Thailand membalikkan keadaan menjadi 8-6. Permainan imbang terus terjadi hingga kedudukan 14-14.

Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir set 1 saat kedudukan 23-23. Pertahanan Thailand yang impresif membuat Indonesia sedikit kesulitan menembus pertahanan Tim Gajah Putih. Tim tamu akhirnya merebut set ini dengan 25-23.

Di set 2, pemain-pemain Indonesia banyak melakukan kesalahan mendasar seperti dalam menerima bola pertama. Alhasil, Thailand langsung melesat dengan keunggulan 11-5.
Mengandalkan spiker Raksakaew Jirayu, Thailand semakin meninggalkan
Indonesia 19-11. Terlebih blok-blok yang dilakukan Tim Merah Putih sangat rapuh dan mudah ditembus.

Thailand terus memimpin hingga 23-16. Dan ditandai smes dari Jirayu yang gagal diblok dengan sempurna, Thailand akhirnya menutup set 2 dengan 25-17.

Di set 3, Indonesia tidak bisa berbuat banyak dan selalu tertinggal dari Thailand. Pelatih Li Qiu Jiang terlihat sudah kehabisan akal untuk membongkar permainan apik Thailand. Jirayu cs terlihat lebih matang dan melakoni persiapan lama.
Tim pelatih Thailand sepertinya mengondisikan tim asuhannya untuk bisa menghadapi segala macam strategi Mr Li yang sudah lama menangani Tim Merah Putih. Para pemain Indonesia pun tak bisa berbuat banyak sehingga harus menyerah 25-19 di akhir pertandingan.
Satu Emas
Dengan hasil ini, maka tim putra Indonesia gagal mempertahankan dominasi emas yang telah dipelihara pada SEA Games 2007 dan 2009. Tim besutan Li Qiujang tersebut gagal melakukan hattrick emas di SEA Games 2011. Perunggu di nomor putra direbut Myanmar setelah mengalahkan Vietnam 3-1 (25-15, 25-18, 14-25, 25-17).

Di bagian putri, Indonesia merebut medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1 (25-19, 17-25, 25-16, 25-13). Sedangkan emas diraih tim putri Thailand usai menundukkan Vietnam 3-1 (21-25, 25-20, 25-15, 25-14).
Dengan hasil ini, Indonesia hanya menyumbangkan satu emas dari cabang Bola Voli. Emas semata wayang dipersembahkan Voli Pantai putra yang mencetak All Indonesian Finals.
Sebaliknya, jika tim voli indoor putra gagal mencetak hattrick, pasangan Voli Pantai putra, Koko Prasetyo/Andy Ardiansyah sukses melakukannya setelah meraih emas di SEA Games 2007 dan 2009. (ren)
• VIVAnews

 

Voli Putra Gagal Lanjutkan Tradisi Emas

Tim voli putra. Foto: Deddy Pranata/okezone

Tim voli putra. Foto: Deddy Pranata/okezonePALEMBANG - Voli putra Indonesia gagal mendapatkan medali emas setelah pada partai final dikalahkan Thailand 23-25, 17-25, 19-25 dan harus puas membawa pulang medali perak. Sedangkan medali perunggu diraih Myanmar yang mengalahkan Vietnam sebelum laga final berlangsung.

Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal mengulang tradisi medali emas di cabang olahraga voli putra yang dicapai pada dua Sea Games sebelumnya secara berturut-turut.

Awal babak pertama, jual beli serangan ditunjukan kedua tim. Kejar mengejar angka terjadi di sepanjang babak pembuka pertandingan ini. Strategi menyerang dan bertahan yang sama baiknya, menjadikan partai final semakin menarik dan enak ditonton. Babak pertama berakhir 23-25 untuk keunggulan Thailand.

Indonesia langsung tertinggal memasuki babak kedua, pertahanan yang kurang rapat dimanfaatkan pemain andalan Thailand Raksakaew Jirayu untuk mendapat angka dan unggul di pertengahan babak. Kurang tenangnya pemain Indonesia dalam memainkan bola, harus dibayar mahal dengan kekalahan 17-25.

Mendapat dukungan penuh penonton yang memadati Palembang Sport Convention Center (PSCC) Palembang, anak asuh Li Qiu Jiang ini berusaha bangkit mengejar ketinggalan pada babak ketiga. Setelah sempat mengimbangi angka, tim Indonesia yang dimotori Andri tidak bisa berbuat banyak dan harus menyerah dari Thailand 19-25.
 
Asisten pelatih Dadang Sudrajat mengaku sedikit kecewa dengan hasil yang dicapai tim putra. Menurutnya, pertahanan Indonesia sering kedodoran menghadapi serangan dari Thailand. "Pemain sering tidak siap menghadapi kombinasi serangan Thailand, tapi anak-anak sudah berbuat yang terbaik," kata Dadang.
 Sementara pada bagian putri, Thailand berhasil menggondol emas dan perak diraih Vietnam. Sedangkan Indonesia hanya membawa pulang medali perunggu. Hasil tim putri ini menyamai pencapaian di Sea Games Laos 2009 lalu.

(


Tim Voli Putra Raih Perak

2.jpgSRIPOKU.COM, PALEMBANG - Timnas voli putra Indonesia harus mengakui keperkasaan tim Thailand, setelah kalah tiga set langsung dengan skor 3-0 dalam tempo waktu satu jam 17 menit, pada babak final di Venue Volleyballl Indoor PSCC Palembang, Minggu (20/11/2011).

Dengan hasil tersebut, timnas voli putra Indonesia hanya mampu menyumbangkan medali perak bagi Indonesia pada ajang SEA Games ke XXVI 2011. Sementara bagi Thaailand, medali emas yang berhasil diraih tim voli putra, hasil tersebut menjadikan Thalind jawara pada cabor voli indoor. Dikarenakan tim voli putri Thailand juga berhasil meraih medali emas.

Pada pertandingan melawan Thailand, Andri dkk tak mampu membendung permainan tim Thailand yang bermain cemerlang setiap setnya yang dimotor kapten S Kittikun. Pada set pertama, kedua tim bermain seimbang dan terjadi kejar-kejaran poin angka. Tapi akhirnya Thailand unggul dengan poin 25-23. Diset kedua, tim Thailand kembali unggul dengan raihan poin 25-17. Pemain-pemain Thailand seperti R Jirayu, V Montri dan S Kitsada, ketiga bermain cemerlang dengan bola-bola smes yang tajam dan akurat yang tak mampu dibendung Andri dkk.

Pada set keempat, meskipun Andri dkk mendapatkan dukungan penuh dari ribuan penonton yang memadati tribun berkapasitas 4.000 orang. Andri dkk kembali dikalahkan dan Thailand menutup kemnengan dengan poin 25-19. Hasil cabor voli indoor SEA Games ke XXVI 2011, medali emas putra diraih Thailand, perak diraih Indonesia dan perunggu diraih Myanmar. Sedangkan dari medali emas voli putri diraih Thailand, perak diraih Vietnam dan perunggu diraih Indonesia.

Penulis : Welly Hadinata
Editor : Soegeng Haryadi







Layak, Thailand Disebut Raja dan Ratu Bola Voli Asia Tenggara


Layak, Thailand Disebut Raja dan Ratu Bola Voli Asia Tenggara

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Memang sangat pantas, menahbiskan Thailand sebagai raja dan ratu cabang olahraga bola voli di Asia Tenggara setelah tim putra dan putri dari negara tersebut meraih medali emas SEA Games 2011. Tim putra dari negara yang dipimpin Raja Bhumibol Adulyadej tersebut berhasil mengandaskan mimpi Indonesia meraih emas untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Sementara tim putrinya, mengalahkan Vietnam.
Berbekal materi pemain yang berkualitas dan ditunjang kerja sama tim yang selalu kompak dan solid, tim putra dan putri Thailand memperoleh hasil sempurna di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26 itu. Mulai dari babak penyisihan, kedua tim dari Thailand tersebut membukukan kemenangan sempurna. Keduanya belum pernah menelan satu pun kekalahan.
Di babak final, tim putra Thailand bahkan tidak memberikan kesempatan bagi tim Indonesia untuk mengembangkan permainan. Meskipun dukungan dari sedikitnya 5.000 penonton mampu menggetarkan arena pertandingan yang bertempat di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), namun tidak hati dan mental Jirayu Raksakaew dan kawan-kawan.
Target meraih medali emas yang dibebankan di pundak pemain-pemain muda Indonesia pun melayang dalam tiga set langsung. Tim putra Indonesia pun harus puas dengan medali perak. "Secara keseluruhan, permainan tim putra Indonesia sudah cukup baik. Tetapi, Thailand memang lebih baik dibanding tim Indonesia," kata Asisten Pelatih Tim Putra Indonesia Dadang Sudrajat.
Dadang bahkan menyebut, materi pemain di tim putra Indonesia yang diturunkan pada SEA Games di Palembang tersebut lebih baik apabila dibanding materi pemain pada SEA Games 2009. "Kini, Thailand pun unggul dalam rekor pertemuan dengan Indonesia," lanjutnya.
Indonesia meraih medali emas SEA Games di cabang bola voli putra dua kali berturut-turut yaitu pada 2007 dan 2009. Pada SEA Games 2009 yang digelar di Laos, tim Indonesia mampu mengandaskan Thailand di final.
"Dua tahun lalu, Indonesia menurunkan pemain senior dan Thailand menurunkan pemain junior. Selain itu, Indonesia pun banyak melakukan uji coba di berbagai pertandingan internasional, sehingga hasilnya maksimal," katanya.
Sementara itu, tim putri Indonesia hanya mampu merebut medali perunggu. Hasil tersebut sama dengan raihan pada SEA Games 2009. Tim putri Indonesia diisi pemain-pemain yang masih muda. Apabila dibanding dengan Thailan dan Vietnam, kualitas Indonesia masih di bawah. Tetapi, bila melihat usia mereka, hasil ini sudah baik," kata Pelatih Tim Bola Voli Putri Indonesia Victor Laiyan.

Berani targetkan finalis
Victor kemudian menyebut, faktor utama untuk bisa tampil sebagai juara adalah latihan yang dilakukan secara intensif dan dalam waktu yang lama. Metode itu memunculkan rasa kebersamaan di antara pemain baik di dalam atau luar lapangan.
"Faktor itulah yang menjadi kekuatan dari Thailand dan Vietnam. Jika memang pengurus olah raga di tingkat pusat menginginkan hasil seperti itu, maka perlu mencontoh apa yang dilakukan Thailand dan Vietnam. Kami sebagai lakon, tinggal menjalankannya saja," kata Victor.

Usai SEA Games, tim putri Indonesia akan "bubar" karena setiap pemain akan kembali ke daerah asal atau ke klub masing-masing. "Seharusnya, ada pemain klub dan pemain nasional. Pemain nasional inilah yang dipelihara negara. Mereka tetap bersama-sama berlatih dan mengikuti pertandingan-pertandingan secara rutin. Tidak seperti saat ini," katanya.
Waktu ideal yang dibutuhkan oleh sebuah tim agar menjadi tim yang solid dan kompak adalah sekitar dua tahun, sehingga apabila hal tersebut dilakukan, maka Victor pun berani memasang target pada SEA Games 2013 Myanmar, tim putri Indonesia bisa menjadi finalis.


Hal senada juga dinyatakan Dadang Sudrajat. "Jika memang menargetkan medali emas, maka tim harus disiapkan dalam waktu yang lama," katanya. Pada SEA Games 2011, tim putra Indonesia hanya mengikuti pemusatan latihan nasional selama sekitar lima bulan atau kurang dari waktu ideal yang dibutuhkan.
"Dan jangan lupa untuk terus melakukan regenerasi pemain. Jika memang emas yang diincar," kata Dadang.

Posting Komentar

0 Komentar