Tim
Voli Putri Raih Perunggu
TEMPO.CO, Palembang – Tim voli indoor putri Indonesia
berhasil menyumbangkan medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor
3-1. Pertandingan berlansung di venue Volley Indoor Palembang Sport and
Convention Center, Palembang, Ahad 20 Nopember 2011.
Raihan ini sama dengan hasil yang dicapai Indonesia pada SEA Games dua tahun lalu di Laos. Awalnya, kontingen Garuda menargetkan minimal memperoleh perak pada ajang kali ini. “Anak-anak terbebani untuk menang sehingga tadi tidak bermain lepas,” kata Victor Layan, salah satu pengurus tim voli putri.
Raihan ini sama dengan hasil yang dicapai Indonesia pada SEA Games dua tahun lalu di Laos. Awalnya, kontingen Garuda menargetkan minimal memperoleh perak pada ajang kali ini. “Anak-anak terbebani untuk menang sehingga tadi tidak bermain lepas,” kata Victor Layan, salah satu pengurus tim voli putri.
Pada
set pertama tim Garuda memenangkan pertandingan dengan poin 25-19.
Keadaan berbalik pada set kedua dengan Myanmar memenangkan set dengan poin
25-17. Saat itu, tim Myanmar berhasil memblok sejumlah smash dari Maya Puspita
dan kawan-kawan. Namun, dengan berkat dukungan dukungan penonton yang
memadati Palembang Sport and Convention Center, pemain Indonesia perlahan-lahan
mampu menemukan irama permainannya pada set ketiga dan keempat.
Pada dua set terakhir, Indonesia selalu unggul dalam pengumpulan angka. Ini karena tim Garuda kembali bermain lugas sehingga memenangkan pertandingan 25-16 dan 25-13 dan berhak meraih medali perunggu. Menurut Victor, penampilan tim putri Indonesia sudah cukup baik namun masih sering membuat kesalahan sendiri. “Mungkin karena ada 5000 penonton yang ingin mereka menang,” kata dia.
Pada dua set terakhir, Indonesia selalu unggul dalam pengumpulan angka. Ini karena tim Garuda kembali bermain lugas sehingga memenangkan pertandingan 25-16 dan 25-13 dan berhak meraih medali perunggu. Menurut Victor, penampilan tim putri Indonesia sudah cukup baik namun masih sering membuat kesalahan sendiri. “Mungkin karena ada 5000 penonton yang ingin mereka menang,” kata dia.
Sementara
itu, pertandingan perebutan medali emas bola voli putri masih berlangsung yaitu
antara Thailand melawan Vietnam.
Emas voli putri untuk Thailand
Minggu,
20 November 2011 16:02 WIB | 1173 Views
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putri Thailand memastikan meraih
medali emas setelah mengalahkan tim Vietnam pada final cabang bola voli putri
SEA Games di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Minggu sore.
Vietnam yang lebih dulu memenangi set pertama, tampil kurang bagus
pada set kedua sehingga kedua tim berbagi poin 1-1.
Seolah sudah menyelami kelemahan lawan, tim Thailand terus bangkit dan
kembali memenangi set ketiga dan ditutup dengan kemenangan set keempat 25-14.
Dengan kemenangan 3-1, Thailand merebut emas, sementara Vietnam harus puas dengan medali perak.
Pada pertandingan sebelumnya yang memperebutkan tempat ketiga, Indonesia berhasil mengkandaskan Myanmar dengan skor akhir juga 3-1.
Berkat hasil itu, tim bola voli putri Indonesia berhasil mengantongi medali perunggu.
Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putri Indonesia berhasil
mengkandaskan haparan Myanmar untuk meraih medali perunggu dalam pertandingan
cabang bola voli putri SEA Games 2011, Minggu.
Tim putri Indonesia memenangkan perebutan medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar dengan skor akhir 3-1.
Pada dua set pertama, Indonesia dan Myanmar masih sama kuat 1-1 sebelum akhirnya Indonesia memenangkan set ketiga 25-16 dan set keempat 25-13.
Indonesia memimpin lebih dulu pada set pertama dan kalah pada set kedua ketika putri-putri Merah Putih banyak melakukan kesalahan sehingga harus berjibaku menyelamatkan bola.
Baru pada set ketiga dan keempat Indonesia bangkit dan memenangkan dua set terakhir.
Dalam pertandingan berikutnya hari ini akan berhadapan tim putri Thailand melawan Vietnam untuk memperebutkan medali emas dan perak.
Tim Voli Putri Indonesia Kandas
Olahraga / Sabtu, 19 November 2011 16:47 WIB
Olahraga / Sabtu, 19 November 2011 16:47 WIB
Metrotvnews.com,
Palembang: Tim
bola voli putri Indonesia gagal ke final SEA Games XXVI setelah dikalahkan
Thailand 0-3 (13-25, 16-25 dan 19-25) di Palembang Sport and Convention Center,
Sabtu (19/11). "Tim bola voli putri Thailand memang memiliki jam
terbang yang lebih tinggi. Kualitas mereka juga lebih baik dari Indonesia.
Mereka sudah berada di peringkat 10 besar dunia," kata Pelatih Bola Voli
Putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.
Victor mengaku tidak terlalu puas dengan permainan yang ditunjukkan pemain putri Indonesia karena tidak mampu melakukan "passing" dengan baik. Pemain yang diturunkan saat menghadapi Thailand adalah pemain dengan postur yang lebih tinggi dibanding saat Indonesia bermain di tiga pertandingan penyisihan lainnya.
Victor mengaku tidak terlalu puas dengan permainan yang ditunjukkan pemain putri Indonesia karena tidak mampu melakukan "passing" dengan baik. Pemain yang diturunkan saat menghadapi Thailand adalah pemain dengan postur yang lebih tinggi dibanding saat Indonesia bermain di tiga pertandingan penyisihan lainnya.
"Tujuannya
adalah agar mereka bisa melakukan blok dengan lebih baik. Tetapi rupanya,
passing yang mereka lakukan bisa dibilang lebih buruk dibandingpertandingan-pertandingan
sebelumnya," katanya.
Pada set pertama, Thailand dengan mudah memenangi pertandingan hanya dalam waktu sekitar 17 menit. Pertandingan pada set kedua juga masih terlihat berat sebelah karena pemain Indonesia tidak mampu sekalipun menyamai perolehan angka dari tim lawan.
Meskipun
sempat memberikan perlawanan pada pertengahan set kedua yang menghasilkan dua
angka secara berturut-turut bagi tim Indonesia, namun hal tersebut tidak
menjadikan Thailand gentar bahkan bisa dengan mudah mengumpulkan angka demi
angka.
Memasuki set ketiga, pemain Indonesia berupaya untuk mengimbangi permainan lawan. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan kembali menyamakan kedudukan 15-15.
Memasuki set ketiga, pemain Indonesia berupaya untuk mengimbangi permainan lawan. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan kembali menyamakan kedudukan 15-15.
Setelah unggul satu angka 16-15, Indonesia kembali didikte Thailand yang terus mendulang angka dengan mudah hingga pertandingan berakhir. Atas hasil tersebut, Thailand akan bertemu Vietnam di babak final untuk memperebutkan medali emas. Sedang Indonesia bertemu Myanmar untuk memperebutkan perunggu. Pertandingan final akan digelar pada Ahad besok.
Sebelumnya di babak penyisihan, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam, sedang Indonesia mengalahkan Myanmar.(Ant/BEY)
Warga antre dan
berdesak-desakan guna menonton tim Voli Indonesia bertanding
PALEMBANG – “Kami belum pernah merasakan ramainya penonton seperti ini saat bertanding. Sumsel benar-benar luar biasa.” Ungkapan itu dilontarkan pelatih tim voli putri Indonesia Victor Laiyan.
Ya,
ramainya antuasiasme penonton cabang olahraga bola voli di Palembang ini telah
dirasakan secara langsung Victor Laiyan sepanjang mengikuti pertandingan, sejak
babak penyisihan sampai ke final. “Walau pun Indonesia kalah dan hanya
mendapatkan perunggu, mereka tetap setia memberikan support yang luar biasa,”
kata Victor kepada SINDO,kemarin. Beberapa hari ini gedung Palembang Sport
Convention Center (PSCC) memang menjadi lautan manusia.Pasalnya, gedung yang
dipakai untuk venues cabang olahraga (cabor) Voli ini,tidak bisa menampung
semua penggila voli yang ingin menyaksikan setiap pertandingan tim Indonesia.
Bahkan
cabor Voli Indoor yang dipertandingkan di luar area Jakabaring Sport City (JSC)
ini sama sekali tidak kehilangan magnetnya. Malah, animo masyarakat Palembang
untuk berbondong-bondong menyaksikan permainan Andri Widiatmoko dan Indah Yani
dkk,jauh lebih setia dibanding penonton pada cabor lain. Puncaknya terjadi tadi
malam. Dimana digelar pertandingan partai perebutan medali emas,antara Tim Voli
Putra Indonesia, menghadapi Tim Voli putra Thailand, tepat pukul 18.00 WIB.
Kapasitas
kursi penonton yang disediakan sekitar 3000 kursi, tak mampu menampung penggila
voli yang ada di Palembang. Meskipun di dalam gedung, jumlah penonton sudah
over kapasitas tapi penonton yang berada di luar stadion tetap enggan
meninggalkan gedung. Mereka rela menunggu petugas untuk membuka pintu masuk.
Apalagi, sebagian besar cabor yang digelar di Jakabaring Sport City telah
menyelesaikan semua agenda pertandingan. Hasilnya, semua atlet, ofisial dan
panitia mengarah ke gedung PSCC.
Tidak
hanya itu, kontingen lain pun turut menyaksikan partai juara bertahan SEA Games
Laos 2009 lalu, menghadapi penantangnya dari negeri gajah putih. Untuk mencegah
penonton yang ingin saling menyerebot menuju pintu masuk, yang saling
berdesakan, petugas menyiapkan pagar khusus di depan pintu masuk VIP. Sedangkan
untuk pintu yang berada di samping, khusus untuk penonton sudah ditutup panitia
sejak pukul 14.00 WIB. General Manajer of Operation gedung PSCC Edison MS
mengatakan, setiap pertandingan voli yang digelar selama SEA Games ini seluruh
penonton tidak ditarik tiket masuk.
“Semua
gratis kok. Tapi memang jumlah penontonnya tidak seperti yang kita bayangkan,”
jelasnya kemarin. Menurut Edison, jika tim putra atau putri Indonesia main maka
penonton yang datang ke gedung PSCC ini, datang tiga jam sebelum pertandingan.“
Ya kalau kita (Indonesia) mainnya jam 2 siang,maka mereka sudah dari jam 10
pagi mengantre. Tapi semua petugas telah siap mengantipasi,” sambungnya.
Sementara,saat tim Voli putra bermain dan masih banyak penonton yang berada
diluar gedung yang tak bisa masuk.
Voli
Putra Indonesia Akui Keunggulan Thailand
Mohammad Resha Pratama - detiksport
Mohammad Resha Pratama - detiksport
Palembang -
Indonesia harus merelakan medali emasnya hilang ke tangan tim voli putra
Thailand. Diakui memang 'Negeri Gajah Putih' bermain lebih baik dari mereka.
Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand.
Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand.
Kini tentunya ada harapan Indonesia mampu mengulang prestasi tersebut, meskipun dalam lima bulan terakhir, 'Merah Putih' selalu kalah dari rivalnya itu.
Dan misi mempertahankan medali emas ketiga beruntun pun gagal, setelah pada partai final di GOR Sriwijaya, Minggu (20/11/2011) malam WIB, Indonesia kalah tiga set langsung, 23-25, 17-25 dan 19-25.
Kegagalan untuk Indonesia dan keberhasilan untuk Thailand yang mendominasi di cabang ini, baik putra maupun putri.
"Thailand
lebih bagus dari kita. Harusnya kita ambil set pertama tapi gagal. Block dan
penyerangan Thailand lebih rapih dari kita, Thailand memang lebih bagus dari
kita," ujar asisten pelatih, Dadang Sudrajat, usai pertandingan.
"Pembinaan kita terlalu telat. Walaupun Thailand tim muda tapi mereka terbentuk dari 2007. Mereka jauh lebih solid. Kita baru terbentuk beberapa sebelum SEA Games," sambungnya.
Terakhir, Dadang menyoroti terlalu banyaknya kompetisi antarklub voli di Indonesia, yang membuat tim Indonesia kekurangan waktu untuk berlatih bersama jelang SEA Games ini.
"Kompetisi di dalam negeri menggangu persiapan tim, sehingga waktu berkumpul anak-anak belum cukup," tuntasnya.
Voli Indoor Putra Gagal Cetak Hattrick Emas
VIVAnews - Dominasi tim voli indoor
putra Indonesia di SEA Games XXVI dipatahkan Thailand. Di babak final, Bagus
Wahyu dan kawan-kawan dikalahkan Thailand 0-3 di Palembang Sports Convention
Center, Minggu 20 November 2011.
Kekalahan dengan skor serupa juga dibukukan Indonesia di penyisihan grup. Thailand memang terlihat tampil lebih siap dan apik dibandingkan Indonesia.
Pertandingan ketat terjadi sejak awal set 1. Indonesia yang dimotori Ayip Rizal sempat unggul 5-2 sebelum Thailand membalikkan keadaan menjadi 8-6. Permainan imbang terus terjadi hingga kedudukan 14-14.
Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir set 1 saat kedudukan 23-23. Pertahanan Thailand yang impresif membuat Indonesia sedikit kesulitan menembus pertahanan Tim Gajah Putih. Tim tamu akhirnya merebut set ini dengan 25-23.
Di set 2, pemain-pemain Indonesia banyak melakukan kesalahan mendasar seperti dalam menerima bola pertama. Alhasil, Thailand langsung melesat dengan keunggulan 11-5.
Kekalahan dengan skor serupa juga dibukukan Indonesia di penyisihan grup. Thailand memang terlihat tampil lebih siap dan apik dibandingkan Indonesia.
Pertandingan ketat terjadi sejak awal set 1. Indonesia yang dimotori Ayip Rizal sempat unggul 5-2 sebelum Thailand membalikkan keadaan menjadi 8-6. Permainan imbang terus terjadi hingga kedudukan 14-14.
Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir set 1 saat kedudukan 23-23. Pertahanan Thailand yang impresif membuat Indonesia sedikit kesulitan menembus pertahanan Tim Gajah Putih. Tim tamu akhirnya merebut set ini dengan 25-23.
Di set 2, pemain-pemain Indonesia banyak melakukan kesalahan mendasar seperti dalam menerima bola pertama. Alhasil, Thailand langsung melesat dengan keunggulan 11-5.
Mengandalkan spiker Raksakaew Jirayu, Thailand semakin meninggalkan
Indonesia 19-11. Terlebih blok-blok yang dilakukan Tim Merah Putih
sangat rapuh dan mudah ditembus.
Thailand terus memimpin hingga 23-16. Dan ditandai smes dari Jirayu yang gagal diblok dengan sempurna, Thailand akhirnya menutup set 2 dengan 25-17.
Di set 3, Indonesia tidak bisa berbuat banyak dan selalu tertinggal dari Thailand. Pelatih Li Qiu Jiang terlihat sudah kehabisan akal untuk membongkar permainan apik Thailand. Jirayu cs terlihat lebih matang dan melakoni persiapan lama.
Thailand terus memimpin hingga 23-16. Dan ditandai smes dari Jirayu yang gagal diblok dengan sempurna, Thailand akhirnya menutup set 2 dengan 25-17.
Di set 3, Indonesia tidak bisa berbuat banyak dan selalu tertinggal dari Thailand. Pelatih Li Qiu Jiang terlihat sudah kehabisan akal untuk membongkar permainan apik Thailand. Jirayu cs terlihat lebih matang dan melakoni persiapan lama.
Tim pelatih Thailand sepertinya mengondisikan tim asuhannya untuk bisa
menghadapi segala macam strategi Mr Li yang sudah lama menangani Tim Merah
Putih. Para pemain Indonesia pun tak bisa berbuat banyak sehingga harus
menyerah 25-19 di akhir pertandingan.
Satu Emas
Dengan hasil ini, maka tim putra Indonesia gagal mempertahankan
dominasi emas yang telah dipelihara pada SEA Games 2007 dan 2009. Tim besutan
Li Qiujang tersebut gagal melakukan hattrick emas di SEA Games 2011. Perunggu
di nomor putra direbut Myanmar setelah mengalahkan Vietnam 3-1 (25-15, 25-18,
14-25, 25-17).
Di bagian putri, Indonesia merebut medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1 (25-19, 17-25, 25-16, 25-13). Sedangkan emas diraih tim putri Thailand usai menundukkan Vietnam 3-1 (21-25, 25-20, 25-15, 25-14).
Di bagian putri, Indonesia merebut medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1 (25-19, 17-25, 25-16, 25-13). Sedangkan emas diraih tim putri Thailand usai menundukkan Vietnam 3-1 (21-25, 25-20, 25-15, 25-14).
Dengan hasil ini, Indonesia hanya menyumbangkan satu emas dari cabang
Bola Voli. Emas semata wayang dipersembahkan Voli Pantai putra yang mencetak
All Indonesian Finals.
Sebaliknya, jika tim voli indoor putra gagal mencetak hattrick,
pasangan Voli Pantai putra, Koko Prasetyo/Andy Ardiansyah sukses melakukannya
setelah meraih emas di SEA Games 2007 dan 2009. (ren)
• VIVAnews
Voli Putra Gagal Lanjutkan Tradisi Emas
Tim voli putra. Foto: Deddy Pranata/okezone
PALEMBANG - Voli putra Indonesia gagal mendapatkan
medali emas setelah pada partai final dikalahkan Thailand 23-25, 17-25, 19-25
dan harus puas membawa pulang medali perak. Sedangkan medali perunggu diraih
Myanmar yang mengalahkan Vietnam sebelum laga final berlangsung.
Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal mengulang tradisi medali emas di cabang olahraga voli putra yang dicapai pada dua Sea Games sebelumnya secara berturut-turut.
Awal babak pertama, jual beli serangan ditunjukan kedua tim. Kejar mengejar angka terjadi di sepanjang babak pembuka pertandingan ini. Strategi menyerang dan bertahan yang sama baiknya, menjadikan partai final semakin menarik dan enak ditonton. Babak pertama berakhir 23-25 untuk keunggulan Thailand.
Indonesia langsung tertinggal memasuki babak kedua, pertahanan yang kurang rapat dimanfaatkan pemain andalan Thailand Raksakaew Jirayu untuk mendapat angka dan unggul di pertengahan babak. Kurang tenangnya pemain Indonesia dalam memainkan bola, harus dibayar mahal dengan kekalahan 17-25.
Mendapat dukungan penuh penonton yang memadati Palembang Sport Convention Center (PSCC) Palembang, anak asuh Li Qiu Jiang ini berusaha bangkit mengejar ketinggalan pada babak ketiga. Setelah sempat mengimbangi angka, tim Indonesia yang dimotori Andri tidak bisa berbuat banyak dan harus menyerah dari Thailand 19-25.
Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal mengulang tradisi medali emas di cabang olahraga voli putra yang dicapai pada dua Sea Games sebelumnya secara berturut-turut.
Awal babak pertama, jual beli serangan ditunjukan kedua tim. Kejar mengejar angka terjadi di sepanjang babak pembuka pertandingan ini. Strategi menyerang dan bertahan yang sama baiknya, menjadikan partai final semakin menarik dan enak ditonton. Babak pertama berakhir 23-25 untuk keunggulan Thailand.
Indonesia langsung tertinggal memasuki babak kedua, pertahanan yang kurang rapat dimanfaatkan pemain andalan Thailand Raksakaew Jirayu untuk mendapat angka dan unggul di pertengahan babak. Kurang tenangnya pemain Indonesia dalam memainkan bola, harus dibayar mahal dengan kekalahan 17-25.
Mendapat dukungan penuh penonton yang memadati Palembang Sport Convention Center (PSCC) Palembang, anak asuh Li Qiu Jiang ini berusaha bangkit mengejar ketinggalan pada babak ketiga. Setelah sempat mengimbangi angka, tim Indonesia yang dimotori Andri tidak bisa berbuat banyak dan harus menyerah dari Thailand 19-25.
Asisten pelatih Dadang Sudrajat mengaku sedikit kecewa dengan hasil yang
dicapai tim putra. Menurutnya, pertahanan Indonesia sering kedodoran menghadapi
serangan dari Thailand. "Pemain sering tidak siap menghadapi kombinasi
serangan Thailand, tapi anak-anak sudah berbuat yang terbaik," kata
Dadang.
Sementara pada bagian putri, Thailand berhasil menggondol emas
dan perak diraih Vietnam. Sedangkan Indonesia hanya membawa pulang medali
perunggu. Hasil tim putri ini menyamai pencapaian di Sea Games Laos 2009 lalu.
(
Tim Voli Putra Raih Perak
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Timnas voli putra Indonesia harus mengakui
keperkasaan tim Thailand, setelah kalah tiga set langsung dengan skor 3-0 dalam
tempo waktu satu jam 17 menit, pada babak final di Venue Volleyballl Indoor
PSCC Palembang, Minggu (20/11/2011).
Dengan
hasil tersebut, timnas voli putra Indonesia hanya mampu menyumbangkan medali
perak bagi Indonesia pada ajang SEA Games ke XXVI 2011. Sementara bagi
Thaailand, medali emas yang berhasil diraih tim voli putra, hasil tersebut
menjadikan Thalind jawara pada cabor voli indoor. Dikarenakan tim voli putri
Thailand juga berhasil meraih medali emas.
Pada
pertandingan melawan Thailand, Andri dkk tak mampu membendung permainan tim
Thailand yang bermain cemerlang setiap setnya yang dimotor kapten S Kittikun.
Pada set pertama, kedua tim bermain seimbang dan terjadi kejar-kejaran poin
angka. Tapi akhirnya Thailand unggul dengan poin 25-23. Diset kedua, tim
Thailand kembali unggul dengan raihan poin 25-17. Pemain-pemain Thailand
seperti R Jirayu, V Montri dan S Kitsada, ketiga bermain cemerlang dengan
bola-bola smes yang tajam dan akurat yang tak mampu dibendung Andri dkk.
Pada
set keempat, meskipun Andri dkk mendapatkan dukungan penuh dari ribuan penonton
yang memadati tribun berkapasitas 4.000 orang. Andri dkk kembali dikalahkan dan
Thailand menutup kemnengan dengan poin 25-19. Hasil cabor voli indoor SEA Games
ke XXVI 2011, medali emas putra diraih Thailand, perak diraih Indonesia dan
perunggu diraih Myanmar. Sedangkan dari medali emas voli putri diraih Thailand,
perak diraih Vietnam dan perunggu diraih Indonesia.
Penulis
: Welly Hadinata
Editor
: Soegeng Haryadi
Layak, Thailand Disebut Raja dan Ratu Bola Voli Asia Tenggara
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Memang sangat pantas, menahbiskan
Thailand sebagai raja dan ratu cabang olahraga bola voli di Asia Tenggara
setelah tim putra dan putri dari negara tersebut meraih medali emas SEA Games
2011. Tim putra dari negara yang dipimpin Raja Bhumibol Adulyadej tersebut
berhasil mengandaskan mimpi Indonesia meraih emas untuk ketiga kalinya secara
berturut-turut. Sementara tim putrinya, mengalahkan Vietnam.
Berbekal materi pemain yang berkualitas dan ditunjang kerja sama tim
yang selalu kompak dan solid, tim putra dan putri Thailand memperoleh hasil
sempurna di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26 itu. Mulai dari
babak penyisihan, kedua tim dari Thailand tersebut membukukan kemenangan
sempurna. Keduanya belum pernah menelan satu pun kekalahan.
Di babak final, tim putra Thailand bahkan tidak memberikan kesempatan
bagi tim Indonesia untuk mengembangkan permainan. Meskipun dukungan dari
sedikitnya 5.000 penonton mampu menggetarkan arena pertandingan yang bertempat
di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), namun tidak hati dan mental
Jirayu Raksakaew dan kawan-kawan.
Target meraih medali emas yang dibebankan di pundak pemain-pemain muda
Indonesia pun melayang dalam tiga set langsung. Tim putra Indonesia pun harus
puas dengan medali perak. "Secara keseluruhan, permainan tim putra
Indonesia sudah cukup baik. Tetapi, Thailand memang lebih baik dibanding tim
Indonesia," kata Asisten Pelatih Tim Putra Indonesia Dadang Sudrajat.
Dadang bahkan menyebut, materi pemain di tim putra Indonesia yang diturunkan
pada SEA Games di Palembang tersebut lebih baik apabila dibanding materi pemain
pada SEA Games 2009. "Kini, Thailand pun unggul dalam rekor pertemuan
dengan Indonesia," lanjutnya.
Indonesia meraih medali emas SEA Games di cabang bola voli putra dua
kali berturut-turut yaitu pada 2007 dan 2009. Pada SEA Games 2009 yang digelar
di Laos, tim Indonesia mampu mengandaskan Thailand di final.
"Dua tahun lalu, Indonesia menurunkan pemain senior dan Thailand
menurunkan pemain junior. Selain itu, Indonesia pun banyak melakukan uji coba
di berbagai pertandingan internasional, sehingga hasilnya maksimal,"
katanya.
Sementara itu, tim putri Indonesia hanya mampu merebut medali
perunggu. Hasil tersebut sama dengan raihan pada SEA Games 2009. Tim putri
Indonesia diisi pemain-pemain yang masih muda. Apabila dibanding dengan Thailan
dan Vietnam, kualitas Indonesia masih di bawah. Tetapi, bila melihat usia
mereka, hasil ini sudah baik," kata Pelatih Tim Bola Voli Putri Indonesia
Victor Laiyan.
Berani targetkan finalis
Berani targetkan finalis
Victor kemudian menyebut, faktor utama untuk bisa tampil sebagai juara
adalah latihan yang dilakukan secara intensif dan dalam waktu yang lama. Metode
itu memunculkan rasa kebersamaan di antara pemain baik di dalam atau luar
lapangan.
"Faktor itulah yang menjadi kekuatan dari Thailand dan Vietnam.
Jika memang pengurus olah raga di tingkat pusat menginginkan hasil seperti itu,
maka perlu mencontoh apa yang dilakukan Thailand dan Vietnam. Kami sebagai
lakon, tinggal menjalankannya saja," kata Victor.
Usai SEA Games, tim putri Indonesia akan "bubar" karena setiap pemain akan kembali ke daerah asal atau ke klub masing-masing. "Seharusnya, ada pemain klub dan pemain nasional. Pemain nasional inilah yang dipelihara negara. Mereka tetap bersama-sama berlatih dan mengikuti pertandingan-pertandingan secara rutin. Tidak seperti saat ini," katanya.
Waktu ideal yang dibutuhkan oleh sebuah tim agar menjadi tim yang
solid dan kompak adalah sekitar dua tahun, sehingga apabila hal tersebut
dilakukan, maka Victor pun berani memasang target pada SEA Games 2013 Myanmar,
tim putri Indonesia bisa menjadi finalis.
Hal senada juga dinyatakan Dadang Sudrajat. "Jika memang
menargetkan medali emas, maka tim harus disiapkan dalam waktu yang lama,"
katanya. Pada SEA Games 2011, tim putra Indonesia hanya mengikuti pemusatan
latihan nasional selama sekitar lima bulan atau kurang dari waktu ideal yang
dibutuhkan.
"Dan jangan lupa untuk terus melakukan regenerasi pemain. Jika
memang emas yang diincar," kata Dadang.
0 Komentar