Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Dengan Lingkungan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi ini bertujuan untuk
mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara adaptasi
yang berbeda terhadap lingkungannya. Pinguin merupakan hewan yang hidup di
daerah kutub yang bersuhu dingin. Mengapa pinguin dapat bertahan hidup di kutub
yang dingin? Sejak lahir pinguin memiliki bulu yang tebal. Bulu yang tebal ini
membuatnya merasa hangat walaupun berada di daerah yang dingin. Hal ini
merupakan bentuk penyesuaian diri pinguin terhadap lingkungannya. Bagaimana
dengan tumbuhan? Tiap jenis tumbuhan juga punya cara-cara beradaptasi yang
berbeda terhadap lingkungannya. Coba bandingkan tanaman kaktus dengan tanaman
talas! Kedua tanaman ini memiliki banyak perbedaan yang disebabkan oleh tempat
hidup yang berbeda. Namun pada dasarnya kedua tanaman ini menyesuaikan diri
dengan dengan tujuan untuk mempertahankan hidup.
A. Cara
Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan
Banyak makhluk
hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan
bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya.
Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk
melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
Burung
memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan
jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang
dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada tabel
3.1 berikut. Tabel 3.1 Berbagai Bentuk Kaki Burung
Image:ayam.jpg
Image:kaki.jpg
Bentuk paruh
burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan
jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada tabel 3.2
Untuk
memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis
makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga
dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat,
dan mulut penyerap.
Mulut pengisap
pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu
menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
Mulut penusuk
dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh
serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk
menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah.
Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai
pengisap.
Mulut penjilat
pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut
penjilat adalah lebah.
4) Mulut
penyerap
Mulut penyerap
pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh
serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
Image:serangga.jpg
Unta hidup di
daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri
unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup
tanpa minum air dalam waktu yang lama.
Image:unta.jpg
Beberapa jenis
hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah
laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari
musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri
dengan tingkah laku berikut ini!
Kalian tentu
pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan
warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh
bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang
berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada
bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.
Image:bunglon.jpg
Kalajengking
melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini
mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain
yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah,
kelabang, lebah, dan ular.
Cumi-cumi
melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke
dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya
dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
Image:kalajengking.jpg
Siput memiliki
pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini
melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk
melindungi diri dari musuhnya.
Image:siput.jpg
Untuk
melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang
putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat
itulah ia pergi melarikan diri.
Paus adalah
mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di
air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat
mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang
lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen.
Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi.
Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa
karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat
seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya
sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
Image:kucing.jpg
B. Cara
Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
Selain hewan
yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara yang
unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di
lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda.
Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu,
bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan
tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Image:jati.jpg
Pohon jati
menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau.
Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan
yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada
musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong
walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
Kalau di
rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut!
Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti
gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan
yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun
yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air,
batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
Teratai tempat
hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang
berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air
terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan
teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
Eceng gondok
hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki
batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.
Image:kaktus.jpg
PENYESUAIAN DIRI MAHLUK HIDUP PADA
LINGKUNGAN
DISUSUN
OLEH:
PIPIT PUSPITA
SD 7 KOBA
DESA NIBUNG KOBA
BANGKA TENGAH
0 Komentar