Dalam kegiatannya perusahaan selalu berhubungan dengan pihak luar dengan tujuan memperoleh keuntungan secara financial.Ketika
berhubungan dengan pihak luar tidak akan luput dari kegiatan menjual
dan membeli barang atau jasa. Dalam lingkup di kedua kegiatan tersebut
tentunya akan terdapat bukti transaksi yang diperlukan. Oleh karena itu
maka bukti transaksi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Bukti transaksi pembelian
2. Bukti transaksi penjualan
Transaksi
pembelian ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
penjualan. Transaksi pembelian barang dapat dilakukan dengan 2 cara
pembayaran yaitu pembelian tunai dan pembelian kredit. Bukti transaksi
yang diperlukan untuk pembelian tunai maupun kredit hampir sama
perbedaannya hanya pada pembelian tunai pembeli menerima 2 bukti
transaksi dari penjual yaitu nota kontan dan kuitansi sedangkan pada
pembelian kredit pembeli hanya menerima faktur saja dari pihak penjual.
Administrasi lain yang diperlukan selain itu antara lain bukti
permintaan, surat pesanan, penerimaan barang dan kartu persediaan.



Transaksi
pembelian bagi konsumen digunakan untuk konsumsi sendiri. Bagi
pedagang barang atau jasa yang dibeli digunakan untuk dijual kembali
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bagi produsen digunakan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai bahan baku atau bahan
pelengkap/pembantu yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Alur
transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Proses pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi. Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu :
a. Intuitif
Cara ini dilakukan dengan memikirkan dan menerka-nerka barang
atau jasa apa yang dibutuhkan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman.
b. Penelitian pasar
Kita dapat meneliti permintaan-permintaan konsumen yang
paling banyak dengan cara meneliti langsung kepada masyarakat umum
2. Melakukan survei pasar
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mencari dari iklan
penjualan barang atau jasa dari perusahaan lain, mendatangi pusat-pusat
perbelanjaan, mendatangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
3. Menerima penawaran dari berbagai perusahaan
4. Memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik
5. Membuat daftar barang yang akan dibeli
6. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik
7. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier
8. Menerima barang
9. Memeriksa barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak
10. Membayar jumlah transaksi
Seperti
halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara kredit
maupun tunai. Berikut adalah alur penjualan tunai dan alur penjualan
kredit.
1. Melakukan survei pasar
- proses penjualan dimulai dari permintaan pelanggan ( lisan atau tertulis )
- negosiasi
- membuat dan menandatangani surat perjanjian
- membuat faktur ( Invoice )
- memeriksa barang yang dijual
- menerima pembayaran
- membuat bukti transaksi
- mengirim barang yang dijual
2. Alur penjualan kredit
- proses penjualan dimulai dari permintaan pembeli
- negosiasi
- menerima aplikasi kredit
- melakukan konfirmasi kepada
calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian bahwa calon pelanggan di
masa mendatang dapat memenuhi kewajibannya
- mendapatkan persetujuan kredit dari kepala bagian kredit dengan melampirkan bukti hasil survei
- jika ya, maka dilakukan proses penjualan kredit jika tidak, dikembalikan kepada calon pelanggan
- membuat surat perjanjian penjualan kredit
- membuat bukti transaksi
- menyerahkan barang
|
Jika dilihat dari asalnya bukti transaksi dibedakan menjadi :
1. Bukti transaksi internal berupa memo
2. Bukti transaksi eksternal berupa :
- Faktur (Invoice)
- Kuitansi (Official receipt)
- Nota debet (Debit memo)
- Nota kredit (Credit memo)
- Cek (Cheque)
- Bilyet giro
- Rekening koran
Cara mengisi bukti transaksi yang menjadi bukti transaksi internal dan eksternal adalah sbb :
1. Memo, yang perlu diisi dalam memo antara lain :
- Nomor memo
- Tanggal
- Nama pembuat memo
- Nama pihak yang dituju dalam memo
- Subyek memo
- Isi memo
Blanko
Isi memo
2. Memo, yang perlu diisi dalam memo antara lain :
- Nama dan alamat penjual
- Nomor faktur
- Nama dan alamat pembeli
- Di dalam format kolom diisi
nomor urut, nama/jenis barang, banyaknya barang, harga satuan, jumlah
harga ( banyaknya barang dikalikan harga satuan ), jumlah total
- Tanggal pembayaran
- Otorisasi penyerahan
- Otorisasi penerimaan
Blanko faktur
Isian faktur
3. Kuitansi, yang perlu diisi dalam kuitansi antara lain :
 Blanko kuitansi
- Nomor urut
- Nama yang menyerahkan pembayaran
- Jumlah nominal pembayaran dalam huruf
- Maksud pembayaran
- Jumlah nominal pembayaran dalam angka
- Tempat dan tanggal
- Nama penerima pembayaran
4. Nota debet, yang perlu diisi dalam nota debet antara lain :
- Nama pihak yang mengeluarkan nota debet ( pihak pembeli )
- Nama pihak yang dituju
- Nomor nota debet
- Nomor item barang
- Nama/jenis barang
- Banyaknya barang
- Harga satuan
- Jumlah harga ( banyak barang x harga satuan )
- Total jumlah
- Tempat dan tanggal
Blanko nota debet
Isian nota debet
5. Nota kredit, dibuat oelh pihak penjual cara mengisi nota kredit sama dengan nota debet
Blanko nota kredit
Isian nota kredit
6. Cek, yang perlu diisi dalam cek antara lain :
- Periksa apakah semua lembaran cek dan potongannya telah diberi nomor
- Tanggal pengisian
- Nama penerima
- Jumlah nominal dalam huruf dan angka
- Tanda tangan pihak yang melakukan penarikan
- Pada cek yang salah tulis kalimat “ tidak berlaku/valid”
Blanko cek
 Isian cek
7. Bilyet giro, yang perlu diisi dalam bilyet giro antara lain :
- Tanggal
- Jumlah nominal yang dipindah bukukan dalam huruf dan angka
- Nama pihak penerima giro bilyet termasuk nama bank penerima
- Nama pihak yang mengeluarkan bilyet giro
Blanko bilyet
 Isian bilyet giro
8. Rekening koran , yang perlu diisi dalam rekening koran antara lain :
- Nomor
- Tanggal transaksi
- Sandi
- Jumlah nominal debet/kredit ( kolom mutasi )
- Saldo
- Blanko rek koran
- Kolom pengesahan petugas bank
Blanko rekening koran
Selain bukti transaksi yang telah dikemukakan diatas juga terdapat bukti transaksi lainnya yaitu :
1. Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan secara tunai. Yang perlu diisi dalam nota kontan antara lain :
- Nama pihak yang mengeluarkan nota kontan
- Nomor nota kontan
- Tanggal transaksi
- Di dalam format kolom diisi nomor urut,
nama/jenis barang, banyaknya barang, harga satuan, jumlah harga
(banyaknya barang dikalikan harga satuan), jumlah total
Blanko Isian nota kontan
2. Nota permintaan barang merupakan
rancangan formulir untuk permintaan dari gudang, yang perlu diisi
dalam nota permintaan barang antara lain :
- Tanggal permintaan dari kepala bagian gudang
- Nomor urut
- Nama/jenis barang
- Merk barang yang diminta
- Banyaknya barang yang diminta
Keterangan diisi dengan keterangan barang yang diminta, seperti segera, barang habis atau hal lainnya.
Blanko
Isian nota permintaan
3. Surat
pesanan dibuat untuk menjamin keabsahan pesanan dan untuk keyakinan
supplier, dalam membuat surat pesanan bagian pembelian hendaknya
melihat daftar harga dan persyaratan dari supplier.
Yang perlu dimuat dalam surat pesanan antara lain :
- Kepala surat ( nama, alamat, no telepon/fax perusahaan )
- Nomor surat
- Pada format kolom, diisi dengan nama barang dan banyaknya barang yang dipesan
- Cara pembayaran diisi dengan nama bank, nomor rekening, nama pihak yang mewakili pihak penjual
- Salam penutup diisi dengan tanda tangan dan nama pihak pembeli
Surat pesanan
4. Kartu
persediaan dibuat untuk mencatat barang yang telah berada di gudang,
pencatatannya dapat dilakukan secara manual atau secara
komputerisasi. Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan
antara lain : Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan antara lain :
- Bulan dan tahun dibuatnya kartu persediaan
- Kolom label diisi dengan nama, ukuran dan kode produk
- Kolom masuk diisi dengan banyaknya barang yang masuk sesuai urutan tanggal
- Kolom keluar diisi dengan banyaknya barang yang keluar sesuai dengan urutan tanggal
- Kolom saldo diisi dengan rumus Saldo = Saldo + ( masuk – keluar )
- Kartu persediaan
- Keterangan diisi dengan hal-hal yang menjadi catatan, seperti jumlah batas pesanan
 Kartu persediaan
|
Perjanjian
jual beli merupakan persetujuan atau kesepakatan yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli secara tertulis atau lisan mengenai syarat-syarat
jual beli yang harus ditaati oleh kedua belah pihak. Perjanjian jual
beli dapat dilakukan secara lisan atau tidak dibuat khusus bila :
- penjual telah menetapkan syarat-syarat pembelian
- pembeli mengajukan penawaran dengan mengajukan syarat yang termuat dalam surat pesanan
- penjual dan pembeli telah mengetahui secara pasti kebiasaan-kebiasaan penjualan barang tsb
- pembayaran dilakukan secara
tunai dan barang-barang telah diperiksa oleh kedua belah pihak,
masing-masing pihak juga telah menerima dan menyetujui transaksi tsb.
Perjanjian jual beli dilakukan secara tertulis atau dibuat khusus bila :
- penjualan dilakukan secara kredit yang memerlukan syarat khusus
- penjualan dilakukan secara beli sewa
- penjualan dilakukan secara bertahap ( kontrak jangka panjang ), pengiriman barang beberapa kali
- penjualan secara indent ( menunggu stok barang tersedia )
- adanya kesepakatan mengenai kondisi garansi terhadap barang yang diperjual belikan
- barang yang diperjual belikan memiliki karakteristik khusus.
Hal-hal yang harus termuat dalam surat perjanjian jual beli antara lain :
- Subyek perjanjian yaitu penjual dan pembeli dengan identitas lengkap
- Obyek perjanjian jual beli yang dijelaskan dengan rinci spesifikasi dan harganya
- Peraturan jual beli misalnya
cara pengiriman,cara pembayaran, waktu pengiriman, garansi, hak dan
kewajiban kedua belah pihak, dsb.
- Masa berlakunya perjanjian
- Pengesahan perjanjian
- Tempat dan waktu perjanjian
- Saksi dalam perjanjian
|
0 Komentar