Voli:
Perunggu Bagi Putri Indonesia
SEA Games 2011
20-11-2011 16:50
Bola.net - Tim bola voli putri Indonesia merebut medali perunggu di
SEA Games XXVI setelah mengalahkan Myanmar 3-1 (25-19, 17-25, 25-16, dan 25-13)
di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Minggu (20/11).
"Kami bersyukur karena masih bisa mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia," kata pelatih tim bola voli putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.
Menurut dia, secara keseluruhan permainan tim bola voli putri Indonesia sudah cukup baik, meskipun sebagian besar pemain tidak mampu bermain dengan lepas karena terbebani target untuk meraih kemenangan.
"Justru atlet Myanmar bisa bermain lebih bagus dibanding saat menghadapi Indonesia di babak penyisihan. Dalam pertandingan ini, mereka bermain tanpa beban, sehingga bisa mengambil set kedua," kata Victor.
Pada pertandingan set pertama, tim Myanmar mampu terlebih dulu unggul 3-1 atas Indonesia meskipun kemudian tim tuan rumah mampu unggul cukup jauh 8-5.
Di pertengahan set pertama, tim putri Indonesia bahkan mampu meraih setidaknya lima angka melalui servis yang dilakukan Gunarti Indahyani sehingga semakin jauh meninggalkan Myanmar 17-7.
Namun, menjelang akhir pertandingan saat Indonesia hanya membutuhkan tiga angka untuk menang, tim lawan justru bisa bangkit mengejar ketertinggalan dengan menambah tiga angka.
Smash Amalia Fajrina memastikanIndonesia meraih set poin pertama, dan kesalahan yang dilakukan Myanmar membawa tim Indonesia unggul.
Memasuki set kedua, Myanmar yang tampil tenang mampu unggul sejak awal pertandingan, dan Victor kemudian memilih mengganti tosser dari Indah menjadi Maya Puspita. Namun, pergantian tosser dan sejumlah pemain lain itu belum mampu membawa perubahan di kubu tuan rumah.
"Di set kedua ini, permainan anak-anak tidak terkontrol. Servis, passing dan blok bisa dibilang berantakan. Anak-anak bermain terburu-buru," kata Victor.
Namun, dengan dukungan dari sekitar 5.000 penonton yang memadati Palembang Sport and Convention Center (PSCC), pemain Indonesia perlahan-lahan mampu menemukan irama permainannya pada set ketiga dan keempat.
Di kedua set terakhir tersebut, Indonesia selalu unggul dalam pengumpulan angka. Servis Amalia saat game poin yang tidak dapat dikembalikan secara sempurna oleh pemain-pemain Myanmar pun membawa Indonesia memastikan medali perunggu.
Raihan perunggu pada SEA Games 2011 tersebut sama dengan hasil yang diperoleh Indonesia pada SEA Games 2009 di Laos.
Hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan PBVSI yang menargetkan tim putri Indonesia mampu meraih perak.
Sementara itu, pertandingan perebutan medali emas bola voli putri masih berlangsung yaitu antara Thailand melawan Vietnam (U.E013/B/Z002/Z002) (ant/rev)
Tim Voli Putri Indonesia Kandas
Olahraga / Sabtu, 19 November 2011 16:47 WIB
Olahraga / Sabtu, 19 November 2011 16:47 WIB
Metrotvnews.com,
Palembang: Tim bola voli putri Indonesia gagal
ke final SEA Games XXVI setelah dikalahkan Thailand 0-3 (13-25, 16-25 dan
19-25) di Palembang Sport and Convention Center, Sabtu (19/11). "Tim
bola voli putri Thailand memang memiliki jam terbang yang lebih tinggi.
Kualitas mereka juga lebih baik dari Indonesia. Mereka sudah berada di
peringkat 10 besar dunia," kata Pelatih Bola Voli Putri Indonesia Victor
Laiyan usai pertandingan.
Victor mengaku tidak terlalu puas dengan permainan yang ditunjukkan pemain putri Indonesia karena tidak mampu melakukan "passing" dengan baik. Pemain yang diturunkan saat menghadapi Thailand adalah pemain dengan postur yang lebih tinggi dibanding saat Indonesia bermain di tiga pertandingan penyisihan lainnya.
"Tujuannya adalah agar mereka bisa melakukan blok dengan lebih baik. Tetapi rupanya, passing yang mereka lakukan bisa dibilang lebih buruk dibanding pertandingan-pertandingan sebelumnya," katanya.
Pada set pertama, Thailand dengan mudah memenangi pertandingan hanya dalam waktu sekitar 17 menit. Pertandingan pada set kedua juga masih terlihat berat sebelah karena pemain Indonesia tidak mampu sekalipun menyamai perolehan angka dari tim lawan.
Victor mengaku tidak terlalu puas dengan permainan yang ditunjukkan pemain putri Indonesia karena tidak mampu melakukan "passing" dengan baik. Pemain yang diturunkan saat menghadapi Thailand adalah pemain dengan postur yang lebih tinggi dibanding saat Indonesia bermain di tiga pertandingan penyisihan lainnya.
"Tujuannya adalah agar mereka bisa melakukan blok dengan lebih baik. Tetapi rupanya, passing yang mereka lakukan bisa dibilang lebih buruk dibanding pertandingan-pertandingan sebelumnya," katanya.
Pada set pertama, Thailand dengan mudah memenangi pertandingan hanya dalam waktu sekitar 17 menit. Pertandingan pada set kedua juga masih terlihat berat sebelah karena pemain Indonesia tidak mampu sekalipun menyamai perolehan angka dari tim lawan.
Meskipun sempat memberikan perlawanan pada pertengahan set kedua yang menghasilkan dua angka secara berturut-turut bagi tim Indonesia, namun hal tersebut tidak menjadikan Thailand gentar bahkan bisa dengan mudah mengumpulkan angka demi angka.
Memasuki
set ketiga, pemain Indonesia berupaya untuk mengimbangi permainan lawan. Mereka
berhasil menyamakan kedudukan 4-4 dan kembali menyamakan kedudukan 15-15.
Setelah
unggul satu angka 16-15, Indonesia kembali didikte Thailand yang terus
mendulang angka dengan mudah hingga pertandingan berakhir. Atas hasil tersebut,
Thailand akan bertemu Vietnam di babak final untuk memperebutkan medali emas.
Sedang Indonesia bertemu Myanmar untuk memperebutkan perunggu. Pertandingan
final akan digelar pada Ahad besok.
Sebelumnya di babak penyisihan, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam, sedang Indonesia mengalahkan Myanmar..
Sebelumnya di babak penyisihan, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam, sedang Indonesia mengalahkan Myanmar..
(Ant/BEY)
Voli Indoor Putra Gagal Cetak
Hattrick Emas
Tim voli indoor putra Indonesia gagal mempertahankan
dominasi emas.
Minggu, 20 November 2011, 21:16 WIB
Edwan Ruriansyah, Haryanto Tri
Wibowo
Ayip Rizal, andalan tim voli indoor
putra Indonesia (antara)
tim
voli indoor putra Indonesia di SEA Games XXVI dipatahkan Thailand. Di babak
final, Bagus Wahyu dan kawan-kawan dikalahkan Thailand 0-3 di Palembang Sports
Convention Center, Minggu 20 November 2011.
Kekalahan
dengan skor serupa juga dibukukan Indonesia di penyisihan grup. Thailand memang
terlihat tampil lebih siap dan apik dibandingkan Indonesia.
Pertandingan ketat terjadi sejak awal set 1. Indonesia yang dimotori Ayip Rizal sempat unggul 5-2 sebelum Thailand membalikkan keadaan menjadi 8-6. Permainan imbang terus terjadi hingga kedudukan 14-14.
Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir set 1 saat kedudukan 23-23. Pertahanan Thailand yang impresif membuat Indonesia sedikit kesulitan menembus pertahanan Tim Gajah Putih. Tim tamu akhirnya merebut set ini dengan 25-23.
Pertandingan ketat terjadi sejak awal set 1. Indonesia yang dimotori Ayip Rizal sempat unggul 5-2 sebelum Thailand membalikkan keadaan menjadi 8-6. Permainan imbang terus terjadi hingga kedudukan 14-14.
Kejar-mengejar poin terjadi hingga akhir set 1 saat kedudukan 23-23. Pertahanan Thailand yang impresif membuat Indonesia sedikit kesulitan menembus pertahanan Tim Gajah Putih. Tim tamu akhirnya merebut set ini dengan 25-23.
Di
set 2, pemain-pemain Indonesia banyak melakukan kesalahan mendasar seperti
dalam menerima bola pertama. Alhasil, Thailand langsung melesat dengan
keunggulan 11-5.
Mengandalkan
spiker Raksakaew Jirayu, Thailand semakin meninggalkan Indonesia 19-11. Terlebih
blok-blok yang dilakukan Tim Merah Putih sangat rapuh dan mudah ditembus.
Thailand terus memimpin hingga 23-16. Dan ditandai smes dari Jirayu yang gagal diblok dengan sempurna, Thailand akhirnya menutup set 2 dengan 25-17.
Thailand terus memimpin hingga 23-16. Dan ditandai smes dari Jirayu yang gagal diblok dengan sempurna, Thailand akhirnya menutup set 2 dengan 25-17.
Di
set 3, Indonesia tidak bisa berbuat banyak dan selalu tertinggal dari Thailand.
Pelatih Li Qiu Jiang terlihat sudah kehabisan akal untuk membongkar permainan
apik Thailand. Jirayu cs terlihat lebih matang dan melakoni persiapan lama.
Tim
pelatih Thailand sepertinya mengondisikan tim asuhannya untuk bisa menghadapi
segala macam strategi Mr Li yang sudah lama menangani Tim Merah Putih. Para
pemain Indonesia pun tak bisa berbuat banyak sehingga harus menyerah 25-19 di
akhir pertandingan.
Satu Emas
Dengan hasil ini, maka tim putra
Indonesia gagal mempertahankan dominasi emas yang telah dipelihara pada SEA
Games 2007 dan 2009. Tim besutan Li Qiujang tersebut gagal melakukan hattrick
emas di SEA Games 2011. Perunggu di nomor putra direbut Myanmar setelah
mengalahkan Vietnam 3-1 (25-15, 25-18, 14-25, 25-17).
Di
bagian putri, Indonesia merebut medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1
(25-19, 17-25, 25-16, 25-13). Sedangkan emas diraih tim putri Thailand usai
menundukkan Vietnam 3-1 (21-25, 25-20, 25-15, 25-14).
Dengan
hasil ini, Indonesia hanya menyumbangkan satu emas dari cabang Bola Voli. Emas
semata wayang dipersembahkan Voli Pantai putra yang mencetak All Indonesian
Finals.
Sebaliknya,
jika tim voli indoor putra gagal mencetak hattrick, pasangan Voli Pantai putra,
Koko Prasetyo/Andy Ardiansyah sukses melakukannya setelah meraih emas di SEA
Games 2007 dan 2009. (ren)
• VIVAnews
Tim
Voli Putra Indonesia Melangkah ke Final
| Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Kamis,
17 November 2011 | 21:07 WIB
|
KOMPAS/AGUS SUSANTO Para pemain voli putra Indonesia, ketika
mengalahkan Myanmar, Senin (15/11/11). Tim putra ini maju ke final SEA Games
XXVI.
PALEMBANG,
KOMPAS.com — Tim bola voli putra Indonesia
memastikan langkah ke babak final SEA Games XXVI/2011. Tiket itu mereka raih
setelah menaklukkan Vietnam 3-1 (25-18, 25-21, 23-25, dan 25-17) di Palembang
Sport and Convention Centre, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (17/11/2011).
Atas
kemenangan tersebut, Indonesia dan Thailand menjadi tim teratas yang membukukan
empat kemenangan dari empat pertandingan. Pada pertandingan penyisihan terakhir
yang rencananya digelar pada Sabtu (19/11/11), tim bola voli Indonesia akan
berhadapan dengan Thailand.
Pada
pertandingan babak penyisihan tersebut, tim bola voli putra Indonesia lebih
unggul dibanding Vietnam pada set pertama dan kedua. Namun, pada set ketiga,
tim Vietnam mencoba membalik keadaan dan selalu unggul dalam perolehan angka.
Tim Indonesia baru dapat menyamakan kedudukan pada 23-23.
Vietnam
yang terlebih dulu memperoleh set poin berhasil merebut set tersebut untuk
memastikan kemenangan setelah blok dari pemain Indonesia dinyatakan keluar dan
memaksa dimainkannya set keempat.
Pada
set keempat, tim Indonesia kembali dapat menemukan irama permainannya dan terus
unggul sejak awal pertandingan. Blok dari Andri dan Ayip memastikan kemenangan
Indonesia atas Vietnam.
"Sudah
pasti ke final. Yang sekarang perlu dipikirkan adalah pertandingan final yang
akan berlangsung Minggu (20/11/11). Pertandingan terakhir melawan Thailand pada
Sabtu (19/11) juga penting," kata Asisten Pelatih Tim Putra Indonesia
Dadang Sudrajat.
Ia
mengatakan, permainan tim sudah baik, tetapi semua pemain tetap harus
berhati-hati agar kejadian seperti pada set ketiga melawan Vietnam tidak
terulang. "Pada set ketiga, pemain terburu-buru sehingga perolehan angka
tertinggal," katanya.
Pada
pertandingan sebelumnya, tim putri Thailand masih terlalu tangguh dibanding
Myanmar dengan memetik kemenangan telak 3-0 (25-9, 25-12, dan 25-4). Atas hasil
tersebut, tim putri Thailand membuka peluang melangkah ke final bila memetik
kemenangan atas Indonesia. Pertandingan itu akan digelar pada Sabtu
(19/11/2011).
Saatnya Regenerasi Tim Voli Putra
Indonesia
Dominasi
tim bola voli indoor putra Indonesia di ajang SEA Games runtuh.
Senin, 21 November 2011, 05:01 WIB
Zika Zakiya, Haryanto Tri Wibowo
Ayip Rizal, andalan tim voli indoor
putra Indonesia (antara)
BERITA TERKAIT
VIVAnews
- Kegagalan tim voli putra Indonesia
meraih medali emas di SEA Games XXVI membuat PB PBVSI dituntut untuk segera
melakukan regenerasi pemain.
Dominasi tim bola voli indoor putra Indonesia di ajang SEA Games runtuh. Setelah menjadi juara di SEA Games 2007 dan 2009, Ayip Rizal dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah di babak final SEA Games 2011 dari Thailand 3-0, Minggu, 20 November
Indonesia tidak mampu berbuat banyak menghadapi Thailand. Serve, bola pertama, dan blok yang dilakukan tim besutan pelatih Li Qijiang tersebut tidak berjalan dengan baik dan lebih sering melakukan kesalahan sendiri.
Asisten pelatih tim voli Indonesia putra, Dadang Sudrajat, menilai Thailand memang tampil lebih bagus dan pantas menang. Hal itu dikarenakan Thailand melakukan regenerasi pemain lebih baik.
Dominasi tim bola voli indoor putra Indonesia di ajang SEA Games runtuh. Setelah menjadi juara di SEA Games 2007 dan 2009, Ayip Rizal dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah di babak final SEA Games 2011 dari Thailand 3-0, Minggu, 20 November
Indonesia tidak mampu berbuat banyak menghadapi Thailand. Serve, bola pertama, dan blok yang dilakukan tim besutan pelatih Li Qijiang tersebut tidak berjalan dengan baik dan lebih sering melakukan kesalahan sendiri.
Asisten pelatih tim voli Indonesia putra, Dadang Sudrajat, menilai Thailand memang tampil lebih bagus dan pantas menang. Hal itu dikarenakan Thailand melakukan regenerasi pemain lebih baik.
"Mereka
melakukan rotasi pemain muda sejak 2007, pemain-pemain senior mereka saat ini
di tim tinggal dua pemain. Sedangkan kita ini adalah tim yang mulai masuk tim
sejak 2005 dan mengalami puncak permainan pada SEA Games 2009 lalu. Regenerasi
kita tidak salah, tapi hanya lambat," ujar Dadang.
Dadang
sendiri mengaku persiapan yang dilakukan tim Indonesia mengalami sejumlah
kendala jelang SEA Games 2011. Salah satunya adalah banyaknya kegiatan seperti
Pro Liga dan lainnya. Namun, Dadang tidak mau timnya berlarut-larut dengan
kekalahan ini.
"Indonesia dari sekarang sudah harus melakukan rotasi pemain jika ingin kembali meraih emas di SEA Games 2013. Saya tidak bisa bilang berapa persen yang harus diganti, tapi pemain-pemain senior sudah saatnya diganti," tegas Dadang.
• VIVAnews
Vietnam Kalahkan Indonesia
Diterbitkan pada 18 November, 2011
dalam rubrik All Sport
Peluang
tim bola voli putri Indonesia maju ke final SEA Games 2011 semakin tipis
setelah kalah 1-3 (17-25, 26-24, 14-25 dan 13-25) dari Vietnam di babak
penyisihan.
Pada
pertandingan yang digelar di Palembang Sport and Convention Center, Kamis
(16/11), tim putri Vietnam masih lebih tangguh dibanding tim tuan rumah.
“Kami
sudah lapang dada atas kekalah ini. Seluruh pemain sudah berusaha menampilkan
permainan terbaik, tetapi Vietnam memang lebih baik,” kata Pelatih Tim Bola
Voli Putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.
Atas
hasil tersebut, Vietnam telah memenangi tiga dari empat pertandingan sehingga
berada di posisi atas klasemen, sedang Indonesia memenangi dua dari tiga
pertandingan. Lawan yang harus dihadapi Indonesia pada pertandingan terakhir di
babak penyisihan adalah tim kuat lainnya, Thailand.
Menurut
Victor, permainan yang disuguhkan pemain putri Indonesia saat menghadapi
Vietnam masih lemah dari sisi “passing”, dan pemain tidak jeli dalam menangkap
peluang di lapangan, serta blok yang dilakukan masih buruk.
“Dibanding Vietnam, ilmu pemain Indonesia masih kurang. Jika passing yang dilakukan lebih baik dan berani sehingga tercipta variasi serangan yang bagus, maka hasilnya mungkin akan berbeda,” katanya.
“Dibanding Vietnam, ilmu pemain Indonesia masih kurang. Jika passing yang dilakukan lebih baik dan berani sehingga tercipta variasi serangan yang bagus, maka hasilnya mungkin akan berbeda,” katanya.
Di
sepanjang pertandingan yang berlangsung sekitar satu jam 45 menit tersebut,
Vietnam mampu menunjukkan permainan tim yang solid, baik dari sisi serangan
atau saat bertahan.
Smash-smash
keras yang dilancarkan pemain Indonesia berkali-kali berhasil dikembalikan oleh
pemain Vietnam, dan tidak jarang menghasilkan angka.
Pada
set pertama, tim tuan rumah terus tertinggal dalam perolehan angka, bahkan
tidak mampu menyamai perolehan angka Vietnam.
Pertandingan pada set kedua berlangsung cukup menarik, dan
untuk pertama kalinya tim Indonesia mampu menyamakan kedudukan 10-10, bahkan
Indonesia berhasil memperoleh set poin.
Namun
baru pada set poin kedua, Indonesia memastikan kemenangan untuk menyamakan
kedudukan setelah smash pemain Vietnam keluar lapangan. Pada set ketiga dan
keempat, pemain Indonesia semakin tertinggal dan tidak pernah unggul dalam perolehan
angka dibanding Vietnam hingga pertandingan berakhir.(bbs/jpnn)
JAKARTA - Pelatnas
bola voli yang disiapkan ke SEA Games Laos bulan Desember mendatang harus
dilaksanakan sejak jauh-jauh hari. Pelatnas lebih dini diakui oleh Ketua Bidang
Pembinaan dan Prestasi PP-PBVSI Heyzer Harsono semata-mata untuk lebih
memfokuskan pada kekompakkan tim untuk mempertahankan medali di SEA Games Laos
bulan Desember mendatang. "Tradisi medali di cabang voli harus kita
pertahankan, untuk itulah kami melaksanakan Pelatnas lebih awal dari jadwal
KONI Pusat," ungkapnya di Sekretariat PP-PBVSI, Selasa (5/5).
Dikatakannya,
untuk tahap awal menggelar Pelatnas ini, pihaknya mendapat bantuan selama
Pelatnas dari pihak Samator dan Petrokimia. "Nanti kalau sudah pihak KONI
Pusat melaksanakan Pelatnas, baru kami gabung dengan KONI termasuk dana selama
Pelatnas," tuturnya.
Tradisi medali diakuinya harus tetap dipertahankan mengingat prestasi voli Indonesia sudah mulai disegani di kawasan Asean, terutama di kelompok putra, baik itu di voli indoor atau di voli pantai. "Tradisi medali emas voli indoor putra harus tetap kita pertahankan dong, begitu juga di voli pantai, tetapi untuk voli indoor dan pantai putri, kami targetkan masuk final," paparnya.
PP-PBVSI melakukan Pelatnas lebih awal SEA Games Laos selain untuk lebih kekompakkan tim Pelatnas, juga untuk persiapan babak kualifikasi Piala Dunia Bola Voli Pria tanggal 9 hingga 11 Juni mendatang di Thaiand.
Tradisi medali diakuinya harus tetap dipertahankan mengingat prestasi voli Indonesia sudah mulai disegani di kawasan Asean, terutama di kelompok putra, baik itu di voli indoor atau di voli pantai. "Tradisi medali emas voli indoor putra harus tetap kita pertahankan dong, begitu juga di voli pantai, tetapi untuk voli indoor dan pantai putri, kami targetkan masuk final," paparnya.
PP-PBVSI melakukan Pelatnas lebih awal SEA Games Laos selain untuk lebih kekompakkan tim Pelatnas, juga untuk persiapan babak kualifikasi Piala Dunia Bola Voli Pria tanggal 9 hingga 11 Juni mendatang di Thaiand.
"Di
babak kualifikasi ini nanti kita akan menghadapi Arab Saudi pada tanggal 9
Juni, kemudian tanggal 10 Juni menjajal kekuatan runner-u Grup B dan belum
diketahui, dan tanggal 11 Juni melawan tuan rumah Thailand," kata Heyzer.
Dijelaskannya,
tim Indonesia sudah lebih dahulu lolos dari kualifikasi awal. "Nanti di
Thailand itu, jika kita berhasil menang dua kali, tentu kita langsung lolos ke
putaran final Piala Dunia yang jadwalnya belum kita terima," katanya.
Selain
tim putra yang akan disiapkan ke berbagai kejuaraan baik itu kualifikasi Piala
Dunia, kejuaraan Asia, PP-PBVSI diakui Heyzer juga menyiapkan tim bola voli
indoor putri. "Tim putri juga kami siapkan ke kejuaraan Asia di Thailand,
tanggal 1 hingga 8 Juli mendatang dan kejuaraan Asean senior di Filipina,"
ujarnya.
Sumber
:Tribun Jabar
Voli Putra
Indonesia Akui Keunggulan Thailand
Palembang - Indonesia harus merelakan medali emasnya hilang ke tangan
tim voli putra Thailand. Diakui memang 'Negeri Gajah Putih' bermain lebih baik
dari mereka.
Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand.
Kini tentunya ada harapan Indonesia mampu mengulang prestasi tersebut, meskipun dalam lima bulan terakhir, 'Merah Putih' selalu kalah dari rivalnya itu.Dan misi mempertahankan medali emas ketiga beruntun pun gagal, setelah pada partai final di GOR Sriwijaya, Minggu (20/11/2011) malam WIB, Indonesia kalah tiga set langsung, 23-25, 17-25 dan 19-25.
Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand.
Kini tentunya ada harapan Indonesia mampu mengulang prestasi tersebut, meskipun dalam lima bulan terakhir, 'Merah Putih' selalu kalah dari rivalnya itu.Dan misi mempertahankan medali emas ketiga beruntun pun gagal, setelah pada partai final di GOR Sriwijaya, Minggu (20/11/2011) malam WIB, Indonesia kalah tiga set langsung, 23-25, 17-25 dan 19-25.
Kegagalan untuk Indonesia dan keberhasilan untuk Thailand
yang mendominasi di cabang ini, baik putra maupun putri."Thailand lebih
bagus dari kita. Harusnya kita ambil set pertama tapi gagal. Block dan
penyerangan Thailand lebih rapih dari kita, Thailand memang lebih bagus dari
kita," ujar asisten pelatih, Dadang Sudrajat, usai pertandingan.
"Pembinaan kita terlalu telat. Walaupun Thailand tim
muda tapi mereka terbentuk dari 2007. Mereka jauh lebih solid. Kita baru
terbentuk beberapa sebelum SEA Games," sambungnya.
Terakhir, Dadang menyoroti terlalu banyaknya kompetisi antarklub voli di Indonesia, yang membuat tim Indonesia kekurangan waktu untuk berlatih bersama jelang SEA Games ini.
"Kompetisi di dalam negeri menggangu persiapan tim, sehingga waktu berkumpul anak-anak belum cukup," tuntasnya.
Terakhir, Dadang menyoroti terlalu banyaknya kompetisi antarklub voli di Indonesia, yang membuat tim Indonesia kekurangan waktu untuk berlatih bersama jelang SEA Games ini.
"Kompetisi di dalam negeri menggangu persiapan tim, sehingga waktu berkumpul anak-anak belum cukup," tuntasnya.
Voli:
Putra Indonesia Susah Payah Taklukkan Malaysia
SEA Games 2011
Bola.net - Tim bola voli putra Indonesia harus memeras keringat
untuk menundukkan tim Malaysia dalam laga kedua pertandingan SEA Games 2011
sebelum menang 3-1 (24-26, 25-16, 25-21, 25-22).
Pada pertandingan di Palembang Sport and Convention Center, Senin, tim Indonesia tidak menampilkan permainan terbaiknya, bahkan Asisten Pelatih Dadang Sudrajat menilai, anak asuhnya cenderung bermain santai.
"Pada set pertama, anak-anak bermain santai sehingga harus kehilangan set pertama itu dan permainan itu pun terbawa di set-set berikutnya, meskipun akhirnya menang," kata Dadang usai pertandingan.
Menurut dia, seluruh pemain Indonesia harus bisa memperbaiki permainannya pada pertandingan berikutnya apabila ingin memetik kemenangan untuk memastikan bahwa medali emas tetap berada di genggaman.
"Jika pada pertandingan-pertandingan berikutnya, mereka tetap bermain seperti ini, sudah bisa dibayangkan hasilnya seperti apa. Lawan berikutnya tidak boleh lagi dianggap enteng," katanya.
Pada pertandingan di Palembang Sport and Convention Center, Senin, tim Indonesia tidak menampilkan permainan terbaiknya, bahkan Asisten Pelatih Dadang Sudrajat menilai, anak asuhnya cenderung bermain santai.
"Pada set pertama, anak-anak bermain santai sehingga harus kehilangan set pertama itu dan permainan itu pun terbawa di set-set berikutnya, meskipun akhirnya menang," kata Dadang usai pertandingan.
Menurut dia, seluruh pemain Indonesia harus bisa memperbaiki permainannya pada pertandingan berikutnya apabila ingin memetik kemenangan untuk memastikan bahwa medali emas tetap berada di genggaman.
"Jika pada pertandingan-pertandingan berikutnya, mereka tetap bermain seperti ini, sudah bisa dibayangkan hasilnya seperti apa. Lawan berikutnya tidak boleh lagi dianggap enteng," katanya.
Meskipun demikian, ia juga mengatakan, faktor fisik pemain yang belum 100 persen juga mempengaruhi penampilan mereka saat menghadapi Malaysia.
"Ada beberapa di antara mereka yang masih batuk sehingga kondisinya belum 100 persen," lanjutnya.
Pada set pertama, Indonesia
sebenarnya tidak harus kehilangan set tersebut karena sudah unggul 23-22. Namun
Malaysia mampu membalik keadaan untuk meraih set poin pertamanya.
Kemenangan Malaysia pada set pembuka tersebut diperoleh setelah blok dari pemain Indonesia dinyatakan keluar oleh wasit.
Pada set kedua, Indonesia yang sempat ketinggalan dalam perolehan angka, akhirnya mampu membalik keadaan dan terus unggul sejak "technical time out" pertama.
Tim putra Indonesia mampu meneruskan irama permainan pada set ketiga meskipun Malaysia sempat unggul 13-11 sebelum akhirnya Indonesia bisa menyamakan kedudukan 15-15 dan memastikan merebut set tersebut setelah smash Agung Seganti tidak mampu dikembalikan pemain lawan.
Sekitar 4.000 penonton yang memadati Palembang Sport and Convention Center (PSCC) sempat dibuat terdiam pada set keempat, karena Malaysia begitu mendominasi pertandingan dan selalu unggul empat angka.
Pemain tuan rumah yang diasuh Li Qiujang tersebut baru mampu menyamakan kedudukan pada pertengahan pertandingan pada kedudukan 16-16 dan baru bisa unggul atas Malaysia pada saat kedudukan 19-18.
Setelahnya, permainan Indonesia yang mendapat dukungan penuh dari penonton pun semakin berkembang dan memastikan meraih set keempat tersebut setelah bola cepat Affan Priyo Wicaksono membuat pemain lawan mati langkah.
Pada pertandingan berikutnya, tim Indonesia akan berhadapan dengan Myanmar.
Dari statistik pertemuan, Indonesia belum pernah kalah melawan Myanmar, namun Dadang berharap, pemain bermain secara hati-hati agar kejadian saat melawan Malaysia tidak terulang. (ant/mxm)
Tim bola voli putra dan putri Indonesia gagal
raih medali emas
dalam
Sea Games Ke-XXVI
PALEMBANG - Tim
bola voli putri Indonesia memupus kehebatan tim Myanmar dan menang dengan skor
3-1. Kemenangan ini membawa Indonesia harus puas mendapat perunggu dalam
pertandingan Minggu (20/11), di Stadion
Volo Indoor PSCC, Palembang. Sementara untuk putra, gagal memperoleh emas
setelah kalah dari Thailand di final.
Pada
set pertama Tim Putri Indonesia dapat menaklukan Myanmar dengan telak 25-19.
Tetapi di set kedua Myanmar membalikan kedudukan dengan poin 17-25.
Kekalahan
Indonesia di set kedua diakibatkan kurangnya konsentrasi sehingga bola-bola
"smash" tidak dapat dikembalikan. Pada dua set terakhir Indonesia
kembali membantai Myanmar dengan poin 25-16 dan 25-13 dan Tim Voli Putri
Indonesia berhak medali perunggu.
Sementara
itu untuk putra yang dipertandingkan sore harinya, Indonesia kalah dari
Thailand 0-3, dan harus puas dengan medali perak. Disaksikan mantan Gubernur
DKI Jakarta, Sutiyoso, di set pertama Indonesia dapat memberi perlawanan kepada
tim Thailand, bahkan sempat memimpin.
Tetapi
Thailand dapat membalikan kedudukan dan memenangkan dset pertama dengan poin
25-23. Di set kedua Indonesia kalah telak dan Thailand kembali memenangkan
denga poin 25-17.
Di
set kedua banyak "smash" dari kubu Indonesia dapat di blok oleh
pemain Thailand. Di set ketiga Indonesia kembali memberikan perlawanan kepada
Thailand, akan tetapi akhirnya Indonesia harus puas dengan poin 19-25.
Tim
Indonesia terlihat grogi dalam menghadapi Thailand, banyak "serve"
yang tidak sampai dan tidak dapat menahan "smash" dari Thailand.
(c8/lik/kemenpora)
0 Komentar